Suatu hari saya dimintai menjadi presidium (pemimpin) sidang tengah periode BEM Fikom oleh teman yang sekaligus juga panitia sidang. Saya mengambil permintaan tersebut karena kebetulan hari itu tidak ada jadwal kuliah dan kegiatan lain. Sebagai presidium tentunya saya difasilitasi konsumsi dong oleh panitia, konsumsi pertama yang diberikan kepada saya adalah dus snack yang berisi makanan ringan yang menggoda. Saya pada waktu itu tidak melahap snack tersebut karena perasaan tegang mimpin sidang membuat rasa lapar hilang.
Setelah waktu istirahat tiba, saya berniat melahap snack tersebut karena menahan lapar dari pagi. tetapi waktu zuhur telah tiba dan saya memutuskan untuk shalat terlebih dahulu, serta menyimpan snack tersebut bersebelahan dengan tas saya di ruang panitia. Setelah selesai melaksanakan shalat saya segera menuju ruang panitia untuk mengambil snack tadi, dan apa yang terjadi snack yang di simpan tepat sebelah tas saya hilang begitu saja, tidak tahu kemana si snack ini. Alhasil saya jadinya membeli makanan diluar.
Konsumsi yang kedua adalah nasi dus yang diberikan diakhir istirahat, kasusnya sama seperti diatas. Nasi dus yang sudah berada di genggaman tangan ini, hilang lagi ditempat yang sama. karena pada waktu itu tidak sempat dimakan, jadi saya simpan lagi di sebelah tas saya di ruang panitia. Saya pun harus bersabar yang kedua kalinya, padahal makanan tersebut sudah dalam genggaman.
Sebetulnya ini pelajaran yang sangat berharga, nanti-nanti kalau dapat konsumsi harus langsung di makan biar engga hilang lagi :D, bukan itu sebenarnya poin penting yang saya rasakan. Rasa menerima dan sabar atas apa yang terjadi akan membuat kita menjadi pribadi yang terus bersyukur, karena kadang tuhan mempunyai rencana yang lebih baik dari apa yang ditawarkan diawal. Dan itu betul, setelah selesai sidang, tuhan memberikan rejeki yang lebih besar dari pada snack dan nasi dus, beberapa lembar uang diberikan panitia kepada saya sebagai uang keringat memimpin sidang (Saya kira tidak ada honornya) indah sekali.
So, jangan sombong atas apa yang kita miliki saat ini, karena mudah bagi tuhan untuk mengambil itu semua, tapi jangan sedih kalau kita kehilangan sesuatu yang kita sayangi atau disukai, karena tuhan selalu mempunyai rencana baik bagi kita, kuncinya sabar dan bersyukur atas segala sesuatu yang kita miliki. 🙂